Irama warung kopi
Melintang kaki sebentang bangku
Melewati malam menanti terpaku
Kelakar tetamu disudut yang satu
Tanpa kenalpun tetap bersekutu
Irama adukan kian bermakna
Terkuak aroma menyongsong rasa
Yang dinantipun segera tiba
Secangkir kopi pemantik raga
(4-10-2016)
dimuat dalam buku:
Kumpulan Puisi Kopi 1550 Mdpl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar