Berat Hati Pujangga
Berat
hati pujangga, harus bersiap teriris lekuk hatinya
Ketika
sang fana dicinta, fatamorgana khan jadi asa
Wahai
penghias dunya, jangan tinggalkan sang raga
Meski
senandung segera sirna, biarkan sahaya mengaisnya
Walau
renjana sering bertaut duka,
Keelokan
puspamu menghadirkan jiwa,
Di
antara kelam, tercipta lara dan bahagia,
Menarilah
bersama, dalam irama senja.
Kenangan yang terpatri, meski tak sempurna,
Hadirkan
mimpi, bersama angan yang menyapa,
Menikmati
rasa gentar seiring terluka,
Di
balik awan mendung, berharap mentari bersinar nyata.
Lukiskan
kisah di setiap langkah,
Hingga
semesta merangkai kisahmu yang terdengar indah,
Menggapai harapan di balik redupnya sedyakala,
Menjadi
saksi perjalanan sang pujangga.
Medio 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar