Selasa, 24 September 2024

Sajak tuk Ananda (5)

 

Sajak tuk Ananda (5)

 

Ananda sayang

Nikmat alam sungguh luar biasa

Takkan habis untuk manusia

Ada yang binasa karena upaya

Ada yang celaka karena dusta

Akal kita untuk berzikir

bukanlah merusak pikir

 

Ingatlah Sang Pencipta

Bahwa kita tiada kuasa

Takkan kita punya ilmu

Tanpa tahu pemberi ilmu

Yang satu pemberi ilmu

Yang Maha Ilmu

 

Kuingin

ajarkan

segala,

dengan

segala alpa.

 

Moga diterima

tuk ananda tercinta

Agar jadi niat pada mula

Agar jadi penyesalan bila alpa

Moga jadi cinta abadi akhirnya.


(Maret 2008)


dimuat dalam buku kumpulan puisi 

Karakter 

Irama Warung Kopi



 Irama warung kopi


Melintang kaki sebentang bangku

Melewati malam menanti terpaku

Kelakar tetamu disudut yang satu

Tanpa kenalpun tetap bersekutu

 

Irama adukan kian bermakna

Terkuak aroma menyongsong rasa

Yang dinantipun segera tiba

Secangkir kopi pemantik raga

 

 

(4-10-2016)    

dimuat dalam buku:

Kumpulan Puisi Kopi 1550 Mdpl  

Senin, 29 Juli 2024

Berat Hati Pujangga

 

 Berat Hati Pujangga


Berat hati pujangga, harus bersiap teriris lekuk hatinya

Ketika sang fana dicinta, fatamorgana khan jadi asa

Wahai penghias dunya, jangan tinggalkan sang raga

Meski senandung segera sirna, biarkan sahaya mengaisnya

Walau renjana sering bertaut duka,

Keelokan puspamu menghadirkan jiwa,

Di antara kelam, tercipta lara dan bahagia,

Menarilah bersama, dalam irama senja.

Kenangan yang terpatri, meski tak sempurna,

Hadirkan mimpi, bersama angan yang menyapa,

Menikmati rasa gentar seiring terluka,

Di balik awan mendung, berharap mentari bersinar nyata.

Lukiskan kisah di setiap langkah,

Hingga semesta merangkai kisahmu yang terdengar indah,

Menggapai harapan di balik redupnya sedyakala,

Menjadi saksi perjalanan sang pujangga.

 

 

Medio 2024